SJNews.com,-Ketua LPM Cilangkap, Kecamatan Tapos, dihadapan awak media Rabu, (18/01/2022 bertempat di Wisma Kinasih menjabarkan program Cilangkap membangun.
Kaitan dengan konsep pembangunan yang sudah berjalan dari 2020 sampai 2021.
Di tahun 2020 memang pada saat itu kondisi Pandemi Covid 19 memang sedang pada level yang mengkhawatirkansehingga banyak anggaran – anggaran yang terdampak dari refocusing.
Dikarenakan kondisi mudorot yang harus membutuhkan pembiayaan, kami sangat memahami dan maklumi, karena hal terjadinya atas Pandemi Covid 19
Semuanya itu, bukanlah atas dasar kemauan kita, memang sudah perjalanan hidup harus kita hadapi di tahun 2020.
Memang presentase untuk realisasi kegiatan di lingkungan Cilangkap, kami juga sangat bersyukur karena masih di atas 50 % dapat terealisasi, dan dari 50 % kegiatan tersebut terbanyak dari pokok pokok pikiran DPRD.
Kegiatan pembangunan pisik di tahun 2020 – 2021 masih di dominasi oleh pokir pokir DPRD kurang lebih di angka 58 atau 59 %.
Kegiatan pembangunan dari 100% itu merupakan usulan tahun 2020, sedangkan untuk tahun 2021, bahkan ada catatan yang saya terima mencapai 99,9 %, artinya hampir mendekati sempurna.
Berkaitan dengan RTLH ada sedikit Miss, yang tadinya ada 37 titik, berkurang menjadi 32 titik itu terjadi di tahun 2021 ini.
Sebab tutur Toufik, yang disampaikan banyak sekali stasus rumah dan tanah nya yang tidak sesuai prosedur karena seluruh administeasinya masuk terdata, “kalau administrasinya tidak memenuhi persyaratannya tidak mungkin terwujud.
Jangan sampai tanah itu milik orang lain, yang seharusnya tanahnya yang bersangkutan yang mendapatkan data penerima bantuan RTLH tersebut.
Taufik menerangkan bahwa Ada juga penerima yang sebetulnya sudah meninggal pada sebelum di ajukan. Karena pada saat di ajukan dengan nama yang sudah meninggal, seharusnya di ajukan atas nama ahli waris bukan atas nama yang meninggal, itulahi salah satu bagian dari mis pengajuan sehingga dari 37 unit menjadi 32 unit realisasi tahun 2021 RTLH,
bahkan laporan pertanggungjawabannya tinggal menyisakan 2 unit rumah lagi yang belum di selesaikan, sedang diproses pengerjaannya.
Berkas yang 30 unit sudah kami laksanakan dan
dari 32 unit, demi keterbukaan, kami sediakan 6 toko material untuk belanja, warga silahkan memilihnya,
” kita serahkan ke masyarakat sebagai penerima anggaran RTLH, merekalah yang berhak menerima dana tersebut.
Berkaitan dengan persiapan sarana dan prasarana pembangunan infrastruktur, semua itu sudah kami lakukan, hanya masih ada satu yang sedikit mis komunikasi yaitu soal fasos fasum yang lokasinya berada di Banjaran Pucung, karena lahan dengan jalan lingkungan ini sedang proses pengerjaan artinya sudah fiks tinggal BPN mengeluarkan surat secara resminya.
Itulah rencana kami, insya Allah kalau tidak ada halangan kita akan di babgun stadion mini yang seharusnya di lakukan di tahun 2022 tapi karena legal tanahnya yang belum selesai jadinya tidak di tahun 2022 tetapi di tahun 2023 tahun depan seharusnya bareng dengan kelurahan jati nulya itu dekat dengan kantor Dishub dan semua ini sudah kami ajukan bahkan sandingkan di lahan yang di sampaikan fasos /fasumnya di lahan Laguna 1 di rencanakan akan membangun puskesmas, kita sudah komunikasikan dengan bagian aset kemudian ke Bappeda, rencana kita akan menghadap pak walikota dan sekda untuk perkuat proses
legal fasos fasumnya.
Tentu kami juga berkoordinasi dengan Rt/RW, karena surat persetujuan dari warga kan harus bagian dari proses agar warga tidak komplainn keberadaan puskesmas
“Sudah kami lakukan untuk persetujuan dari warga RW 14 20 02,03 , dan RW 22 dan kami mau menghimpun sebanyak banyaknya dukungan warga agar mereka mengiyakan menyetujui untuk adanya relokasi puskesmas.
Soal anggaran kami belum tahu berapa yang dicantumkan anggaran untuk pembangunan Puskesmas, kami ini hanya mengusulkan perencanaan, artinya lahannya dulu.
Sebab, yang sudah.sudah justeru lahannya yang menjadi kendala, kalau mau beli lahan uangnya gak ada, lebih baik kita manfaatkan lahan fasos fasum yang ada.
Fasilitas pendidikan SMA juga kami ajukan, namun kembali lagi ke lahan, PJU berjalan dengan baik di RW 13 yang berada di pinggir kali baru tetap kami pasang juga untuk penanggulangan pembuangan sampahdapat di monitor.
Tahun ini ada 37 titik usulan yang di sampaikan kepada pihak UPT dan dinas terkait.
Soal adanya usulan warga yang masuk dalam agenda kegiatan pokok pikiran dewan dan juga ada di usulan musrembang.
Toufik menjelaskan, ada format A3, Format A4 dan format A6, yang format A3 itu adalah format semua prioritas dengan nilai anggarannya Rp 2,5 Miliar.
Soal Format A4 dan A6 kegiatan kegiatan yang telah diusulkan oleh pengurus steakholder, namun tidak terkaver di anggaran Rp 2,5 Miliar.
Diformat A4 dan A6 itu dimasukan ke format A3 atas usulan dinas dan pokir, dengan cara itulah kami bisa memenits dan program kegiatan inilah yang tercaver di dalam anggaran kelurahan yang bakal ditentukan oleh dinas agar tidak berbenturan anggaran maupun lokasi yang telah direncanakanuntuk pembangunan di lingungan terkait.
Saat pleno 2, Puji Sekel Cilangkap menyampaikan, semua usulan ibu/bapak yang tidak terakomodir bisa di usulkan ke Bappeda atau ke setiap.dinas.
Mengenai program Kampung cerdas ramah keluarga akan dianggarkan begitu juga operasional kegiatan PKK serta program untuk HIV yang suspek, serta soal kesehatan atau stanting antisipasi kasus anak, ada 150 balita, namun semua itu tidak bisa hanya di tangani oleh Puskesmas sendiri, harus dibantu oleh RT/RW dan warga masyarakat agar bisa menjadi kampung sehat,
Berkaitan dengan anak putus sekolah, kita juga akan anggarkan kita akan dicarikan solusi nya termasuk sekolah PAUD untuk
Sedangkan sarana untuk pemilahan sampah untuk lingkungan warga, kita udah anggarkan ternasuk untuk pembinaannya, pembinaan pemuda juga pembinaan untuk pengurus kelurahan.
Soal jamban atau Spiteng, jangan ada lagi yang membuang kotoran di kali atau sungai, kita udah anggarkan untuk 31 keluarga, kita juga siap kan sumur di resapan, jalan lingkungan, dan semua kegiatan bisa di buat proposalnya.
Dari anggaran Rp 2,5 M untuk dibelanjakan itu Utk kegiatan masyarakat 1 m selebihnya untuk jegiata infrastruktur dan sebagainya.(Bn)