JAKARTA, SJNews.com,- Bedanya Efendi Simbolon awakil rakyat yang dipilih hanya lima tahun sekali dengan TNI yang sampai mati menjaga ketahanan dan pertahanan Negara Bela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pernyataan Anggota DPR RI, Effendi Simbolon yang menyebut TNI mirip gerombolan dan ormas sangat menyakiti hati keluarga besar TNI (KBT) yang menyebut ” TNI Mirip Gerombolan Ormas” yang kini tengah viral dan tersebar di media sosial.
Ketua Umum GM FKPPI, Dwi Rianta Soerbakti turut mengecam pernyataan tentang adanya isu perpecahan pimpinan TNI dan diidentikan sebagai gerombolan itu.
Pernyataan TNI mirip gerombolan dan ormas dari politisi PDI Perjuangan itu dilontarkan di ruang rapat DPR saat menanyakan beberapa hal kepada Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

“TNI adalah institusi resmi keamanan negara yang lahir dari rakyat untuk rakyat dan dilindungi hukum negara. TNI dalam bekerja beorientasi pada politik negara yakni mempertahankan ideologi negara dan menjaga keutuhan NKRI. Karena itu sebutan gerombolan tentu bukan pilihan kata yang pas, justru TNI adalah wadah kesatuan resmi bela negara,” ujar Rianta.
GM FKPPI sebagai anak biologis dan ideologis TNI/Polri, optimis bahwa TNI senantiasa menjaga kesolidan baik dalam struktural maupun menjalankan kebijakannya.
“Untuk itu kami memberikan kritik kepada anggota parlemen agar tidak mengumbar perpecahan, fokus saja memberi saran dan masukan yang konstruktif bersinergi dengan TNI dalam menjalankan politik negara.
Kehadiran TNI sangat dibutuhkan rakyat, untuk itu wakil rakyat yang merasa terhormat di parlemen yang merepresentasi rakyat harusnya turut mendorong bagaimana TNI dan Rakyat semakin solid kuat dan militan dalam turut merawat serta menjaga NKRI, karena TNI adalah anak kandung rakyat” terangnya.
Rianta memahami bahwa kita itu hidup di era demokrasi modern. Namun, bukan berarti bebas menyampaikan kritik dan pendapat, tapi adat ketimuran sebagai modal karakter bangsa patut untuk dihormati.
“Dalam menyampaikan pendapat perlu dibekali fakta dan data. TNI adalah tulang punggung bangsa, karena itu perlu kita hormati. Boleh mengkritik, namun yang konstruktif,” tegasnya.
Lanjut Rianta, GM FKPPI sebagai bagian dari keluarga besar TNI Polri, kembali tegaskan bahwa di tubuh keluarga besar TNI sangat solid. Panglima TNI dan KSAD terus kompak bersinergi fokus terhadap program dan kebijakan negara utamanya dalam merawat dan mempertahankan NKRI. TNI terus menjalankan inovasi dan banyak terobosan untuk menjadi institusi yang tangguh dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI.
Bahkan sampai hari ini TNI terus bersinergi dengan banyak komponen bangsa melakukan program yang memberi manfaat kepada masyarakat, bagaimana TNI turun ke pelosok negeri ke perbatasan menjalanjan tugas Negara, meng vaksinasi Covid-19 warga masyarakat untuk ketahanan kesehatan rakyat. Belum lagi mereka membantu petani, nelayan dalam ketahanan pangan, termasuk menjaga wilayah NKRI dari ancaman dan rongrongan pihak asing, termasuk menjaga idiologi bangsa yakni Pancasila agar tidak terkoyak. Mari kita obyektif mengapresiasi kinerja TNI ini,” imbuh Rianta.
Rianta juga mengajak keluarga besar GM FKPPI agar menahan diri dan tidak terprovokasi atas pernyataan anggota parlemen yang dianggap menyudutkan TNI.
Berikan nasehat dan saran kepada para orang tua kita agar tidak emosional dan bereaksi negatif yang justru merugikan TNI dan NKRI. Kita tunjukkan kepada para parlemen khususnya dan masyarakat pada umumnya bahwa TNI tetap solid, dan GM FKPPI sebagai bagian dari keluarga besar TNI akan tetap membantu memback-up serta mensosialisasikan program-program TNI untuk kemaslahatan masyarakat dan bangsa,” pungkasnya. (BG/Belneg)