PERISTIWA

RS Hermina Depok Tepis Ada Korban Meninggal Terkena Serangan Jantung Saat Kebakaran

SJNews.com, – Pasca terjadi kebakaran tadi malam Direktur RS Hermina Depok Lies Nugrohowati membantah akibat kebakaran ada yang meninggal akibat serangan jantung, karena mau lari untuk menyelamatkan diri. Selain serangan jantung juga ada yang meninggal karena penyakit lain, karena menyalamtkan diri, karena takut kebakaran yang terjadi Sabtu 22 /7/2023 malam, padahal hanya kebocoran gas.

Pihaknya menjelaskan pemicunya dari percikan api saat memasak di pantry lantai 5.

Lies Nugrohowati pun menegaskan insiden tersebut tidak sebabkan korban jiwa atau pun luka-luka akibat kebakaran tadi malam.

Tidak ada korban yang diduga meninggal karena sesak napas, tidak ada, karena kami sudah dipandu oleh petugas terlatih,” jelas Lies dalam keterangan persnya di RS Hermina Depok, Minggu (23/2023).

RS Hermina Depok memiliki manajemen risiko dan awal kebakaran tersebut terjadi karena munculnya percikan api di pantry lantai 5, namun ia enggan menjelaskan detail percikan itu sampai membesar, dan terang Lies Nugrohowati.

“Hanya lokal pantry saja semuanya berfungsi dengan baik. Dari dapur di area dapur. Tidak ada kebocoran (gas),” ungkap Lies

Menurut Lies menerangkan saat terjadi kebakaran manajemen RS Hermina Depok melakukan sesuai Standar Operasional Perusahaan (SOP), seperti prosedur dalam menginformasikan kepada pasien serta kepada pengunjung.

“Diharapkan memang tidak panik itu ada kodenya namanya kode merah memang yang tahu adalah petugas, berfungsi agar pasien tenang karena kalau tidak tenang semua berebut itu lebih berisiko, makanya kemarin saya bersyukur jadi pelan-pelan dievakuasi jadi tidak ada rebutan tidak ada cidera tidak ada yang jatuh,” ungkapnya

BACA JUGA :   Akibat Sistem Drainase Buruk, Banjir Kepung Permukiman Di Jakarta

Ia menjelaskan dalam area pantry atau dapur memang selalu ada aktivitas memasak. Kegiatan itu dilakukan selama 24 jam.

“Iya ada kami 24 jam selalu ada (memasak) untuk pasien keluarga pasien kami selalu ada sampai 24 jam,” ujarnya

Lies menegaskan, ketika terjadi kebakaran manajemen langsung melakukan penyelamatan sesuai prosedur, seluruh peralatan pemadaman mulai dari Hydrant, Springkle berfungsi dengan baik.

“Kami punya manajemen risiko, kebakaran itu bisa terjadi apalagi di area pantry, nah di sini adalah ya memang di situ terjadi tapi kami fokus terhadap penangangan karena kami selalu dilatih bagaimana kalau terjadi kebakaran, yang dilakukan begini begini begini nah itu yang sudah kami lakukan tadi,” ucap dia.

“Bahwa seluruh tim langsung bergerak mengaktifkan kode merah kemudian semua terpusat disitu mengaktifkan semua alat untuk pemadam api sampai Hydrant kemudian telpon damkar itu semua sudah dilakukan dengan baik dan evakuasi sampai semua dinyatakan aman,” jelasnya.

Namun pihak RS Hermina enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait berapa jumlah pasien yang dievakuasi dan di ICU (yu)

baca juga

Polda Metro Jaya, Besok Cek TKP, ” Ada Kuburan’ Beras Bansos di Depok”

Yeni

Sungai Cidurian Meluap, 4 Kampung di Jasinga Bogor Terkena Banjir, 2 Jembatan Rusak

Yeni

Limbah Pabrik Roti di RT 01 RW 04 Kelurahan Jatijajar Diduga Cemarkan Lingkungan

Yeni