JAKARTA, SJNews.com,- Prediksi Pemilihan Presiden 2024, Lembaga survei Polmatrix menyatakan pasangan Ganjar Pranowo dengan Yenny Wahid memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan dengan pasangan lainnya. Faktor Yenny yang memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang mantan wartawati di salah satu media ini kuat mendorong elektabilitas pasangan tersebut.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyatakan bahwa hasil survei mereka menunjukan pasangan Ganjar dan Yenny unggul dalam simulasi tiga pasangan. Mereka mensimulasikan pasangan itu melawan pasangan Anies Baswedan – Andika Perkasa, serta pasangan Prabowo Subianto – Puan Maharani.
“Ganjar merepresentasikan pemilih nasionalis, berpasangan dengan Yenny berpeluang menambah suara dari kalangan Nahdliyin secara signifikan,” lanjut Dendik.
Hal itu terlihat dari hasil simulasi lainnya. Dendik menyatakan Ganjar Pranowo tetap unggul meskipun berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thoir. Elektabilitas pasangan itu mencapai 37,3 persen, unggul atas pasangan Prabowo Subianto – Khofifah Indar Parawansa (32,0 persen), dan Puan Maharani – Anies Baswedan (20,2 persen).
“Berpasangan dengan Erick, tingkat dukungan terhadap Ganjar tetap yang paling tinggi,” terangnya.
Seperti halnya Yenny yang meneruskan ide-ide Islam moderat, Khofifah dikenal sebagai aktivis perempuan NU yang kini menjadi Gubernur Jawa Timur.
“Provinsi Jawa Timur merupakan basis NU, dan besarnya jumlah pemilih menjadi lahan persaingan politik dari dulu,” ucap Dendik.
Sementara dalam simulasi empat pasangan, Ganjar disebut mengalami kekalahan. Pasangan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono meraih elektabilitas tertinggi dengan 26,6 persen, unggul tipis atas pasangan Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto (25,8 persen). Posisi ketiga ditempati pasangan Puan Maharani – Andika Perkasa (21,2 persen) sementara pasangan Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar berada di posisi terakhir (18,8 persen).
Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sendiri sebelumnya telah dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Akan tetapi PSI masih harus bekerja keras untuk mengusung pasangan tersebut karena mereka belum memiliki koalisi.(bg)