PENDIDIKAN

Renja OPD Disdik Tahun 2024 Kota Depok Dukung Program Kementerian Pendidikan

DEPOK, SJNews.com,- Giat forum rencana kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pendidikan kota Depok Tahun 2024 di buka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Harsono, di Hotel Bumi Wiyata Depok, Senin (20/02/2023).

Kegiatan tersebut mengambil tema, “Memantapkan Kolaborasi Dalam
Transformasi Pendidikan di Era Digital Guna
Menyukseskan Merdeka Belajar”.

Dalam kesempatan itu Imam menjelaskan mengenai beasiswa bagi warga Depok yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Kedepannya saya berharap warga Depok jangan hanya mendapatkan beasiswa 100 orang untuk 20 perguruan tinggi, jadi kalau satu orang biayanya Rp. 15 juta, baru Rp. 1,5 miliar. Kalau bisa mendapat beasiswa itu untuk 1000 orang, atau sebesar Rp. 15 miliar,” kata Imam.

Namun ia juga menjelaskan mengenai persyaratan, “Syaratnya, jangan hanya warga miskin, karena susah mencarinya warga miskin yang mau kuliah, jadi syaratnya warga Depok miskin dan juga berprestasi, supaya gampang mencarinya,” paparnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok, Sutarno menyampaikan kesiapan Dinas Pendidikan Kota Depok dalam mendukung program pemerintah, khususnya dari Kementerian Pendidikan.

Ia menyampaikan terdapat isu strategis di dunia pendidikan yang perlu diperhatikan diantaranya, Keterjangkauan aksesibilitas layanan pendidikan, peningkatan kualitas mutu pendidikan, relevansi pendidikan dan penyelenggaraan tata kelola pendidikan yang akuntabel.

Lanjut Sutarno menjelaskan, bahwa di dalam Forum Renja Dinas Pendidikan Kota Depok Tahun 2024, kali ini mengangkat tema pemantapan kolaborasi transformasi di era digital untuk mensukseskan merdeka belajar karena itu sejalan dengan program pemerintah dalam Kemendikbud, suksesnya merdeka belajar untuk menuju terbentuknya profil pelajar Pancasila.

Dirinya menambahkan, bahwa Dinas Pendidikan Kota Depok selalu mendukung program-program dari Kementerian Pendidikan.

Menurutnya, dalam implementasi kurikulum merdeka, suksesnya guru penggerak, sekolah penggerak, assessment – assessment, dan kaitan perencanaan rapot pendidikan berbasis data sehingga disitu nanti kalau berjalan dengan baik menjadi rapot pendidikan berbasis data khususnya dinas pendidikan ataupun dari Kemendikbud.

“Tadi disampaikan dari BBPMP satuan pendidik itu sekarang bukan angka lagi, tetapi warna merah, kuning, orange, hijau, biru. Di dalamnya ada nanti literasi, lumrasi, dan karakternya bagaimana.
Dengan adanya assessment maka kita bisa merefleksi untuk membenahi kekurangan-kekurangan mutu dari satuan pendidikan untuk ditingkatkan ke warna yang lebih bagus. Itu semuanya bisa terjadi dalam pemantapan untuk kolaborasi tidak bisa sendiri sendiri,” ungkap Tarno.

BACA JUGA :   Kuliah Sambil Kerja Bisa Lulus Tepat Waktu? Simak Tipsnya

“Semua aspirasi, masukan dan saran yang ada akan kita rumuskan bahkan sudah kita lakukan sebelumnya dengan mengundang stakeholder-stakeholder yang ada setelah itu kita bentuk untuk forum yang lebih luas lagi, karena ini merupakan keberhasilan bersama Dinas Pendidikan untuk menuju pendidikan yang maju dengan membawa tema seperti itu semua dilibatkan,” tambahnya.

Ia juga memaparkan untuk kesiapan terhadap program tersebut yang jelas ini sudah berjalan dan tadi sudah disampaikan di renja kita untuk memantapkan, kalau memantapkan berarti kita sudah ada dasarnya contoh kaitannya dengan guru penggerak itu sudah ada dalam perjalanan angkatan 6 dan 7 sehingga saat ini beberapa guru penggerak sudah melalui lokakarya lokakarya (Diklat).

Ia katakan, seorang akan menjadi guru penggerak itu melalui Diklat kalau angkatan 1 sampai dengan 6 lulus 9 bulan. Kalau sekarang angkatan 6 dan 7, saat ini sudah mulai pendaftaran 8 cukup dengan 6 bulan, itu lebih singkat.
Artinya sama sama tetap harus selesaikan 10 modul yang dari kementrian untuk memperoleh kelulusan guru penggerak.

“Ini baru terkait guru penggerak, belum lagi sekolah penggerak, IKM, dan assessment nya itu banyak sekali program dan kebijakan kementerian itu akan dituangkan di dalam rincian untuk membentuk program pelajar Pancasila. Itu semuanya bisa sukses khususnya di kota Depok apabila kita berkolaborasi dengan himpunan, forum, lembaga.
Saya hitung itu ada sekitar 86 yang perduli kepada pendidikan di Kota Depok dan itu kita kumpulkan untuk dinas pendidikan saran dan masukannya agar lebih maju seperti apa.

Saran dan masukan itu kita kumpulkan dan kita rumuskan sehingga hasil rumusan itu kita masukan ke pimpinan,” lanjutnya.

Diakhir acara forum renja Disdik, dirinya berharap sesuai dengan tujuan sukses merdeka belajar. Merdeka belajar adalah sebuah kebijakan dari kementrian pendidikan.
Dan visi misi Menteri Pendidikan adalah suksesnya merdeka belajar Indonesia maju.

“Indonesia maju adalah visi negara kita. Melalui kementerian pendidikan sukseskan merdeka belajar itulah yang harus kita dorong kebijakan pemerintah pusat, kami di pemerintah daerah harus bisa mendukung, mensukseskan kebijakan dari pusat. Karena kami disatuan pendidikan, seluruh pendanaan pendanaan mayoritas kebanyakan dari pusat, disamping juga daerah.
Artinya daerah dan pusat, kita kolaborasi bersama sama untuk menyelesaikan semuanya,” pungkasnya.(YF)

baca juga

Walikota Depok Tutup Mata Siswa Tidak Bisa Masuk Sekolah Negri

Yeni

Hapus Tabu: Mahasiswi Uper Berinisiatif Perangi Period Poverty

Yeni

Catatan capaian Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor

Yeni