SJNews.com, – DPC PDIP-Perjuangan Kota Depok daftar 50 bakal calon anggota DPRD Kota Depok 2024 ke KPU kota Depok Jln, Margonda Raya, Kamis (11/5/2023).
Kedatangan rombongan PDI Perjuangan kota Depok disambut oleh ketua KPU kota Depok Nana Subarna bersama komisioner lainnya. Pendaftaran atau penyerahan berkas bakal calon anggota DPRD Kota Depok diterima oleh petugas KPU kota Depok untuk di data kelengkapan berkasnya.
Hari ini kami mendaftarkan bakal calon anggota DPRD Kota Depok sebanyak 50 orang, mereka terdiri dari berbagai profesi katanya Hendrik Tangke Allo ketua DPC PDI-Perjuangan kota Depok.
Hendrik sebut, PDI Perjuangan Kota Depok merekrut bakal caleg dari milenial.
” Kami juga menggandeng kaum milenial untuk mencalonkan anggota DPRD Kota Depok 2024 “, Umbarnya.
Hendrik juga singgung soal persiapan pemilihan kepala daerah, kita tetap konsisten akan mengusung Kaesang dalam kontestasi pemilihan Walikota Depok pada 2024 nanti.
Pertimbangan pendaftaran Bacaleg dari PDI-Perjuangan, Untuk memenuhi persyaratan untuk disetiap daerah pemilihan (Dapil) per kecamatan. kami juga menyerahkan data caleg perempuan 30 persen.
Selain itu, lanjut Hendrik menyampaikan bahwa, PDI-Perjuangan menyambangi KPU dengan baju adat daerah sebagai ciri khas kita sebagai bangsa yang masih memiliki budaya.
Sementara itu Ikravany Hilman menambahkan, bahwa secara identik politik itu adalah PDI Perjuangan, tetapi secara retorika yang berkembang di atas kertas kita fokus di Pilpres dan Pileg 2024, khususnya di kota Depok.
Berkaitan dengan masih banyak pekerjaan rumah atau pembangunan yang belum tuntas dilaksanakan, termasuk infrastruktur, Kita akan melakukan perubahan, sebab pembangunan Infrastruktur tidak melalu kajian ilmiah, contohnya jalan Margonda pusat ekonomi di kota Depok yang disesaki berbagai pertokoan Ruko dan macam – macam yang mana banyak orang yang datang berbelanja gak ada tempat parkir, selama ini parkirnya hanya didepan toko saja.
Seharusnya sebelum membangun jalan, masa sih gak dibangun trotoarnya untuk persiapan perparkiran kendaraan, seperti yang terlihat saat ini, cetus Ikra.
Ironisnya lagi, setelah selesai jadi dibangun jalan Margonda, dan banyak orang yang parkir barulah pihak Walikota Depok akan melakukan riset understreet, seharusnya riset dulu baru dibangun trotoarnya.
Begitu juga soal utilitas di setiap jalan di kota Depok sesuai Undang – undang, sudah tidak ada lagi kabel diatas yang bergantungan, harus ditanam di dalam tanah, dan dasar hukum atau Perda nya saja baru kita mau sahabat di tahun ini, tuturnya Ikravani.
Untuk itu, pastikan kota ini dibangun dengan prinsip dasar ilmiah yang logis serta Sistematis, meskipun ada dibuat tata ruang wilayah, namun eksekusinya bagaimana.
Ikravany Hilman memastikan, jika PDI Perjuangan jadi Walikota Depok, kita akan turunkan semua kabel yang bergantung sembrawut tersebut, dan kita bangun tempat parkirnya barulah trotoarnya, bukan sebaliknya berantakan seperti ini, pungkasnya. (ben)