SJNews.com, (JAJARTA),- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah menilai industri business meeting, incentive, conference, exhibition (MICE) dan special event atau acara spesial termasuk musik dan olahraga akan semakin cerah di Indonesia.
“Kondisi ekonomi global yang mulai stabil dan mulusnya pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto serta keyakinan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan mendorong pertumbuhan industri ini semakin booming dan melesat,” kata nya dalam keterangannya kepada wartawan Sabtu (27/7/2024).
Optimisme Iqbal juga didasarkan pada kompetitifnya Indonesia dalam persaingan mendapatkan event-event penting dan besar, baik itu business event maupun meeting antar- pemerintahan dan non-pemerintahan, sebagaimana ditunjukkan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Maruf Amin.
Begitupun dengan masifnya aksesibilitas atau pertumbuhan infrastruktur transportasi darat, laut dan udara yang membuat Indonesia siapa menjadi tuan rumah kegiatan MICE. Termasuk dalam hal sumber daya manusia (SDM) dalam industri MICE dan event yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, sangat kompetitif, apalagi dengan perkembangan pendidikan formal bidang MICE dan event yang tumbuh di berbagai kampus di Indonesia.
“Kita mengapresiasi capaian di era Presiden Jokowi dalam hal membawa banyak event ke Indonesia. Saya berharap tentunya keberhasilan ini bisa semakin sukses lagi di tangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang di dampingi wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka yang masih muda. Dan feeling saya sangat kuat beliau dan menteri-menteri nanti bisa mendorong Indonesia memenangkan lebih banyak kegiatan MICE dan business event di Indonesia,” ungkap Iqbal.
Namun begitu, ia berharap agar pemerintah terus memikirkan upaya untuk memberikan berbagai incentive bagi penyelenggara kegiatan pertemuan khususnya yang jenis business conference, business exhibition, business events termasuk special event music atau sport.
Baik itu tax incentive, akses kredit ke perbankan maupun direct incentive lain kepada penyelenggara yang membawa peserta atau tamu ke Indonesia, sebagaimana dilakukan oleh negara-negara lain.
“Kita masih perlu memberikan incentive agar makin banyak kegiatan atau business event atau meeting diadakan di Indonesia. Harus kompak lintas-kementerian dengan industri. Itu juga akan membuat kita menjadi destinasi yang kompetitif,” terangnya. (**)