SOSIAL, SJNews.com, – Di Negara ARAB SAUDI tampaknya semakin hari semakin fleksibel dan modern dalam segi peraturan, termasuk soal hijab ataupun cadar.
Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan sebuah negara di Timur Tengah dengan sistem pemerintahan negara monarki absolut dengan berlandaskan syariat Islam.
Selama ini, negara yang dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu dikenal dengan aturan-aturannya yang konservatif.
Sejak 2018 lalu, sesuai Visi Arab Saudi 2030 yang dirancang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Arab Saudi menegaskan visinya untuk tidak saja menjadi pusat dunia Arab dan Islam, tetapi juga sebagai kekuatan investasi dunia dan pusat yang menghubungkan benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Nah, dampak penerapan Visi 2030 itu pun terjadi di segala bidang dan menyentuh semua kalangan, termasuk kaum perempuan.
Kini para wanita di sana mendapatkan kesempatan untuk membantu menyukseskan program pembangunan di berbagai bidang.
Dilansir terkini.id dari Sindonews pada Rabu, 30 Maret 2022, hal ini tentu saja secara langsung turut berpengaruh pula terhadap cara berpakaian mereka.
Ya, kaum perempuan Arab Saudi kini memperoleh kebebasan mengenakan busana sesuai seleranya, asalkan tetap menjaga nilai-nilai kesopanan.
Padahal, diketahui bahwa negara Arab Saudi sebelumnya mewajibkan para perempuan menggunakan hijab saat beraktivitas di luar, di mana hijab itu harus menutupi seluruh bagian tubuh perempuan.
Sebetulnya, aturan tersebut sudah sejalan dengan syariat Islam yang mengatur cara berbusana perempuan Muslim saat di luar rumah dan bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis yang tidak memiliki hubungan darah.
Namun, kini aturan wajib menggunakan jilbab ataupun cadar tersebut sudah tak lagi diterapkan pemerintah Arab Saudi.
Setiap perempuan Arab Saudi boleh untuk tidak mengenakan busana Muslimah seperti hijab, burka, cadar, dan nikab ketika beraktivitas di luar rumah.
Langkah tersebut dianggap sejalan dengan program modernisasi yang tengah digaungkan Pemerintah.(**)
(NKRIPOST/Terkini.id)