JABODETABEK, SJNews.com,- Selain bahan bakar minyak (BBM)
Jenis Pertamaks naik per 1 April 2022, Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional merangkak naik jelang Ramadan atau bulan puasa. Pantauan awak media harga bawang merah, cabai, daging ayam, daging sapi, hingga beras ketan mulai mahal.
Wandi (56), pedagang di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, membenarkan beberapa bahan pokok naik sejak sepekan terakhir.
Akibatnya, banyak pembeli yang bingung dengan harga pangan setiap saat ingin membeli bahan pokok.
“Pembeli akhirnya kita kasih tahu, harga berubah, kalau mereka mau beli ya dilayani kalau enggak biasanya cari ke tempat lain. Kalau di sini paling murah, entar juga dia kembali sendiri,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Santi (22), ia sudah tahu apabila menjelang Ramadan harga bahan pokok pasti naik.
“Enggak ada yang turun, (alasannya) enggak tahu soalnya dapat dari sananya gitu. Kayaknya mau Ramadan jadi naik kan,” ucap Santi.
Selanjutnya, harga bahan pokok yang sedang naik saat ini adalah bawang putih dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Hanya tomat yang stabil, yakni Rp15 ribu per kg.
“Ya pembeli jadinya sedikit, walau sekarang agak mendingan karena mau Ramadan pasar jadi ramai. Komplain banyak dong, ‘mahal banget nih’, jadinya yang beli kadang dikurangi belinya. Bahkan, ada yang enggak jadi (beli),” tuturnya.
Harga beras juga tercatat naik, khususnya beras ketan. Saat ini, satu kilogram beras ketan hitam dihargai Rp20 ribu, padahal biasanya hanya Rp18 ribu.
Yang (beras) ketan per kg naik Rp2.000, biasa ini mah jelang puasa selalu ketan putih atau hitam ya naik. Yang ketan putih dari Rp15 ribu jadi Rp17 ribu,” imbuh pedagang beras Ahmadi (41).
Sementara, harga ayam potong di Pasar Jaya Lenteng Agung juga terpantau naik. Heri (40), pedagang ayam, mengatakan saat ini satu ekor ayam dihargai Rp38 ribu.
“Ayam itu biasanya Rp35 ribu, eh jadi Rp38 ribu sekarang. Ini naiknya udah semingguan. Kayaknya naik karena minyak goreng jadi semua ikutan naik, apalagi puasa yang beli banyak, ya makin naik,” ketusnya.
Selain daging ayam, harga daging sapi pun melambung lebih tinggi. Saat ini, daging sapi dihargai Rp135 ribu hingga Rp140 ribu per kg.
“Barangnya selalu ada, enggak kayak minyak goreng. Naiknya saja gitu enggak tahu kenapa, dari sananya naik. Permintaan pas Ramadan gini juga mulai banyak, jadi naik harganya,” ujar Eki (53), penjual daging di Pasar Jaya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Eki mengaku harga daging sapi terus melonjak sejak 3 bulan belakangan ini. Padahal, sebelumnya harga daging sapi hanya sebesar Rp120 ribu per Kg. Sementara, harga tempe dan tahu mulai stabil sejak kenaikan harga beberapa waktu lalu.
“Tempe tahu murah, tempe Rp5 ribu, tahu Rp6 ribu. Yang beli sekarang dikit, sejak kenaikan harga kedelai. Waktu itu pembeli banyak yang komplain, kalau sekarang enggak, sudah paham segitu harganya,” terang Pedagang tempe dan tahu Ajit (48).
Menanggapi kenaikan harga sejumlah bahan pokok, konsumen mengaku tak punya pilihan.
“Kalau naik gitu ya harus beli karena kebutuhan, kalau enggak, mau makan apa? Komplain pasti ya, mahal, tapi semoga ada rezekinya biar tetap bisa beli,” ujar Wulan (37), ibu rumah tangga yang biasa berbelanja di Pasar Agung Depok dan Cibinong Bogor.
Ia hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan harga bahan pokok sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Karena rakyat kita masih dalam pemulihan
ekonomi akibat aturan dampak kurang lebih 2 tahun Pandemi. {cnn/by}