Uncategorized

WADAS, Membongkar Topeng Jahat Pemimpin Pencitraan

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Proyek oligarki meminjam tangan penguasa, telah merampas hak rakyat. “BPN menjadi martir” Proyek Pembangunan Waduk Bener berdasarkan Perpres No 109 tahun 2020 Tentang perubahan ke 3 atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan proyek strategis nasional.

Untuk dalih pengamanan pengukuran tanah, ribuan aparat kepolisian “menyerbu” Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Selasa (8/1/2022).

Aparat melakukan penyisiran desa (sweeping) dan menurunkan banner protes penolakan tambang batu andesit, untuk persiapan pembangunan waduk bener. Aparat juga mengejar beberapa warga Wadas.

Ganjar yang digadang-gadang mau nyapres, ternyata tak membela rakyatnya di Purworejo. Kalau rakyat Jawa Tengah saja diabaikan, apalagi rakyat diluar Jawa Tengah ?

Gubernur yang rajin pencitraan naik sepeda ini menyebut ada kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas, Purworejo. Ganjar membela aparat dengan mengatakan bahwa* polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Ganjar meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.*

Kondusif ?
Kondusif bagi oligarki yang akan mengerjakan proyek ?
membangun tambang ?
sementara rakyat ?
yang diteror ribuan aparat ?
yang tersudut, berkumpul di masjid ?
yang sejumlah warganya ditangkap ?
yang aspirasinya menolak proyek dibungkam ?
itukah yang disebut kondusif ?

Kalau hanya pengukuran, Kenapa libatkan ribuan aparat gabungan Polri-TNI hingga satpol PP ? Kalau pengukuran lahan,
Kenapa rakyat desa tidak dilibatkan ?
Bukankah mereka yang lebih tahu batas-batas ?
Yang lebih tahu ada tanaman dan bangunan apa saja ?

BACA JUGA :   Pemkot Depok Peringati HDI Dan HKSN Bantu Kaum Disabilitas

Ini sudah penyalah-gunaan kekuasaan.
Aparat penegak hukum, yang semestinya mengayomi dan melindungi rakyat, telah disalah-gunakan untuk menteror dan menakut-nakuti rakyat. inikah, model kekuasaan aku Pancasila ?

Baru untuk proyek bendungan saja, rakyat sudah dibungkam.
Apalagi untuk proyek IKN ?

Kenyataannya, pemimpin yang sok merakyat dibuka aibnya dalam kasus ini.
Ganjar, tak peduli kepada rakyatnya di Jawa Tengah, apalagi mau ngurusi Indonesia.*

Jokowi juga tak peduli rakyatnya kesusahan, yang penting fokus pada proyek percepatan pembangunan nasional. Yang penting proyek, terserah proyek nanti mangkrak atau nirfungsi seperti bandara Kertajati.

Utang Budi kepada investor politik, diduga kuat menjadi sebab keharusan munculnya berbagai proyek.* Tujuannya adalah proyeknya itu sendiri, bukan pada manfaat proyek.

Sementara rakyat, dikorbankan demi melayani kerakusan oligarki. Hak rakyat atas tanah mereka sendiri, dirampas atas dalih proyek percepatan nasional.

Wadas, adalah bukti kongkrit, betapa pemimpin pencitraan tidak pernah memikirkan rakyat. Mereka, hanya berbusa saat kampanye, tapi menganggap remeh rakyat setelah berkuasa. (BG)

baca juga

Presiden RI: Mari Jadikan Ramadhan Momentum Tingkatkan Iman dan Takwa

Yeni

Wamentan Sidak Ke Pasar Agung Kota Depok Cek Stok dan Harga Komoditi

Yeni

Dinas Pendidikan Kota Depok Ungkap Capaian Kinerja Tahun 2023, Ini katanya

Yeni