PARLEMEN

Menteri PPPA Sebut Internet Bagai Pisau Bermata Dua, Banyak Dimanfaatkan Pihak Tak Bertanggung Jawab

SJNews.com,- Soal jaman digital elektronik, Ibarat pisau bermata dua, internet juga banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan pada anak-anak.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat menghadiri Festival Anak Jawa Tengah dalam rangka Puncak Rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Banyumas secara online melalui zoom meeting.

“Berkembang pesat, lajunya teknologi elektronik digital dan informasi banyak yang memberikan hal – hal positif bagi anak-anak,” kata dia, dikutip dari sebagaimana keterangan tertulis dari Kementerian PPPA, Rabu (27/7/2022).

Namun, sangat disayangkan, “ibarat pisau bermata dua, internet juga banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan pada anak-anak seperti perundungan siber, kekerasan dan eksploitasi seksual anak online,” ungkap Bintang Puspayoga.

Masih kata Bintang, di sinilah peran dan tugas kita bersama untuk melindungi anak dari bahaya negatif perkembangan internet.

Bintang juga menyebut bahwa peringatan HAN ini bukanlah sekedar selebrasi, tetapi momen penting untuk mengingatkan bahwa kita semua, khususnya anak-anak, bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini.

“Mari bapak, ibu kita ciptakan lingkungan yang lebih positif, suportif dan ramah anak, bagi seluruh anak sebagai generasi muda penerus bangsa,” katanya.

BACA JUGA :   DPRD Kota Depok Gelar Rapat Paripurna Penutupan Sidang Akhir Tahun 2022, Menyongsong Harapan Baru Akan Lebih Baik Lagi

lanjut Bintang, ia mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan ramah bagi anak Indonesia.

Bintang Puspayofa mengajak penggunaan internet yang positif untuk mengurangi kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan seksual secara daring.

Menurutnya, anak adalah generasi penerus bangsa yang perlu dilindungi dari bahaya, termasuk bahaya yang mengancam di internet.

Dikesempatan itu, Kepala Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Milen Kidane mengatakan bahwa marak kekerasan, ekploitasi, dan perlakuan salah tidak terbatas dalam bentuk konvensional yang dialami anak-anak secara langsung.

Hal ini juga seiring dengan laju kemajuan digital yang pesat, ekploitasi kekerasan terhadap anak pun muncul di ranah daring.

Idia menyebut, Indonesia memiliki tingkat penetrasi internet yang tinggi sekitar 75% atau 190,7 juta orang Indonesia terhubung internet.

Hampir setengah dari pengguna internet mengakses melalui smartphone, dan konektivitas ini adalah kesempatan luar biasa untuk mengakses informasi.

“Tetapi di saat yang sama juga menimbulkan resiko yang dapat mengancam keselamatan anak-anak kita,” ujar dia.

Internet juga memberikan peluang untuk anak-anak dan remaja tanpa batas untuk mengakses informasi, budaya, komunikasi dan hiburan yang dapat meningkatkan kreatifitas dan memperluas wawasan mereka.

Peluang ini diikut pemerintah dan perlu memahami ancaman ekploitasi,” pungkasnya. (Bar)

baca juga

Ikravany Hilman, S.ip : Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2923, Pers Penjaga dan Pengawal Demokrasi

Yeni

HUT DPRD Kota Depok ke – 24 Tahun, 11 Anggota DPRD Kota Depok Rajin Masuk Kerja Dapat Penghargaan Badan Kehormatan

Yeni

Dede Yusuf Desak Kemendikbudristek Gelar Audit Bersama, Ada Anggaran 111 Triliun Untuk Pendidikan Tidak Terserap

Yeni