JAKARTA, SJNews.com,- Pemilik sekaligus penghuni Mediterania Garden Residen Dua (MGR2) adakan aksi unjuk rasa di halaman Dinas Perumahan Dan Pemukiman (Disperum) Daerah Khusus Ibukota Jakarta, warga yang merupakan penghuni MGR2 merasa panitia P3SRS dan pengelola saat ini tidak transparan dalam lakukan perekrutan calon anggota pengurus P3SRS periode tahun 2022-2027, Rabu (26/10/22).
Dalam aksi tersebut Cherina salah seorang warga MGR2 menyampaikan bahwa pihak panitia saat membuat pengumuman sangat tidak seauai dengan prosedur, karena siapa calon pengurus tidak pernah diberitahu warga namun tangal 27 Oktober 2022 ini akan di adakan pemilihan pengurus uang baru, bagaimana mungkin kami memilih para penggurus yang tidak dikenal, sebutnya.
Disaat yang sama Elson pemilik unit apartemen MGR2 yang juga warga setempat dengan tegas sampaikan bahwa dirinya sempat dilaporkan kepolisi oleh pihak pengelola karena mempertanyakan terkait pengelolaan yang tidak transparan tapi bukan dijawab malah dianggap mencemarkan nama baik sekaligus dianggap melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan, ini merupakan cara yang tidak benar yang dilakukan pengelola karena yang kami perlukan jawaban.
Disperum DKI Jakarta sebagai pembina P3SRS MGR2 seharusnya bisa adil dalam mengayomi dan juga disperum mendegarkan keluhan kami yang selalu saja mendapatkan perlakuan tidak adil oleh pengelola dalam hal ini para penggurus yang masih bertugas.
Aksi kali MGR2 kali ini di apresiasi oleh Lindens Ginting dari NCW (Nusantara Corruption Watch) karena ada dugaan dari pihak developer yaitu APL (Agung Podomoro Land) yang masih bercokol untuk ikut dalam pengelolaah yang harusnya dilaksakan oleh P3SRS secara mandiri,jelasnya kepada awak media.
Parkiran yang seharusnya dikelola oleh P3SRS tapi sampai saat ini diduga masih dijalani oleh anak perusahaan APL dan yang lebih fantastis uang dari hasil sinking fund yang telah terkumpul disinyalir mencapai 60 milyar ternyata tidak pernah transparan pengunaanya,lift misalnya pihak NCW telah mendapatkan info dari warga bahwa sudah tidak layak lagi digunakan dan ini akan mengakibatkan keselamatan jiwa seseorang bila terjadi kecelakaan dengan lift tersebut, terangnya.
Terkait hal tersebut, pihak Disperum harus tegas dan kami akan segera melaporkan bila ada dugaan para oknum yang bekerjasama dalam lakukan kebijakan dan tugasnya sehungga warga atau pemilik MGR2 dirugikan. (Tim)