DEPOK, SJNews.com, – Rapat sidang Paripurna persetujuan Raperda APBD TA 2023, Selasa (22/11/22/2022) di Gedung A DPRD Depok, Jl, Boelevard, Grand Depok City berlangsung sukses.
Sebelum Walikita Depok Muhammad Idris memberikan sambutannya,
interupsi pak ketua kata Babay Suhaemi dari Fraksi PKB – PSI, saya minta Pemerintah kota (Pemkot) Depok
memperhatikan surat Rekomendasinya terhadap permsalahan SDN Pondok Cina 1 segera dituntaskan
Selain itu, dia menduga pihak Pemkot Depok telah menyalahi aturan, karena adanya penghapusan aset sekolah yang dihapus oleh pemerintah kota Depok harus di beritahukan oleh kami dong di DPRD kota Depok, ucap dia.
Soal pembangunan masjid raya, tidak ada anggota DPRD Depok yang tidak setuju ataupun melarang pembangunan masjid raya tersebut, umbar Babay.
Namun juga harus diperhatikan siswa yang belajar di SDN Pondok Cina.
“Jangan sampai siswanya terlantar tidak bisa belajar dan gurunya tidak bisa mengajar, oleh karena proyek pembangunan, ” imbuhnya.
Jawaban Walikota Depok terhadap permintaan Babay Suhaemi, pihaknya akan memberikan surat secara tertulis kepada pimpinan DPRD Depok, sebut Muhammad Idris.
Kurnia orang tua siswa SDN Pocin 1, menjelaskan kabar terkini anaknya sekolah di kelas IV a, sudah tiga minggu guru anak kami di tahan, tidak boleh mengajar di SDN Pocin 1 oleh Dinas Pendidikan Kota Depok, keluh nya.
” saya minta guru yang mengajar di SDN Pocin 1 dikembalikan lagi untuk mengajar di SDN Pocin 1, pintanya.
Kurnia memberitahukan bahwa Guru – Guru yang mengajar siswa SDN Pocin 1 udah pada di pindahkan oleh pihak Disdik.
Sepengetahuannya siswa SDN Pocin 1 itu sebanyak 362 siswa, yang udah disuruh dipindahkan ke SDN Pocin 5 dan SDN Pocin 3 sebanyak 120 siswa.
Sedangkan siswa yang masih bertahan di SDN Pocin 1 tinggal sedikit.
” Saya itu ingin sekali bertemu dengan pak Walikota Depok, dari tadi saya menunggu diluar saat sidang Paripurna tapi tak bisa bertemu, jadi saya memilih pulang saja,” tuturnya kecewa. (Yun)