SOSIAL

Produksi Eco Enzym adalah Solusi untuk Antisipasi Sampah di Kota Depok

SJNews.com,- Produksi Eco Enzym yang dilakukan oleh ibu-ibu di Sukmajaya mendapat apresiasi dari wakil walikota Depok Imam Budi Hartono.
Eco Enzym merupakan fermentasi dari sampah yang nantinya menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah sampah di Kota Depok yang semakin hari membludak dan akan membebani pemerintah daerah di dalam pembiayaannya.

Meski ada pembuangan sampah di TPA Cipayung namun volume sampah warga Depok seharinya cukup tinggi sehingga pemerintah Depok bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pembuangan sampah di wilayah Nambo Kabupaten Bogor.

Depok bersama dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang dan Kota Bogor serta beberapa daerah lainnya dapat membuang sampah di Nambo. Untuk Kota Depok sendiri mendapat kuota sebesar 350 ton per hari dengan biaya Rp125.000/ ton.

” Biaya ini jika terus menerus pada akhirnya juga membebani Pemerintah Kota Depok.” ucapnya Wakil Walikota Depok di Taman Merdeka Sukmajaya, Jumat (21/01/2022).

Menurut IBH produksi enzim yang dilakukan oleh para ibu-ibu tentunyae jadi salah satu solusi dan perlu mendapat apresiasi, selain dapat mengurangi sampah juga dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga karena produksinya dapat dipasar kan di berbagai tempat, sebutnya.

IBH mengakui bahwa frekuensi pembuangan sampah.di Kota Depok ke Nambo belum maksimal karena kota Depok hanya mendapat jatah 360 ton per hari dengan biaya Rp125.000 setiap satu tonya

Menyinggung tentang kondisi perkembangan Covid 19 varian baru, IBH akui ada kenaikan, angka nya naik lagi.kita tidak mau kejadian seperti yang bulan Juli dan Agustus 2021 kembali terulang. Oleh karena itu, lanjut IBH pemerintah menerapkan kembali protokol covid ini secara ketat.

BACA JUGA :   Hari Pahlawan 10 November, PNIB Lakukan Kirab Merah Putih Dan Tabur Bunga

Sementara, Camat Sukmajaya Ferry Birowo berharap latihan membuat cairan Eco Enzym ini
dapat dikembangkan kepada seluruh warga di Kecamatan Sukmajaya. “Kami berharap Sukmajaya menjadi contoh buat kecamatan-kecamatan yang lain dallam hal pembuatan Eco Enzym ini.” imbuhnya.

Kalau saja sampah ini dapat dikelola dengan baik dan serius, tidak saja buat Eco Enzym, tetapi bisa juga dikelola menjadi bermacam-macam produk sehingga dapat mengurangi pembuangan sampah di TPA Cipayung, lanjut Ferri

“kita butuhkan saat ini adalah kepedulian warga masyarakat terhadap sampah yang dihasilkan rumah tangga, warga dapat memilah sampah organik dan non organik dan pentingnya bank sampah
dalam memilah sampah yang dapat bermaanfaat untuk sebuah produksi.

Masalah harga komersil, Ferri menyebutkan, harga produksi warga dapat bersaing, bahkan lebih murah dan juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan zat kimia.

Sedangkan anggota DPRD Depok Hengky St menjelaskan, dengan teknik fermentasi sampah dapat diubah menjad Eco Enzym yang bermanfaat yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak

Eco Enzym adalah karya produk ibu ibu ini kiranya dapat bermanfaatkan bagi masyarakat luas harganya terjangkau, dapat bersaing dengan produk lainnya

Pihaknya berharap Pemkot Depok untuk dapat menyerap produksi sabun yang diperoleh warga ini.” pintanya.(by)

baca juga

Tak Ada Kata Menyerah, GN-NKRI Terus Bangkit, Berkiprah Meski Situasi Pandemi Corona.

Yeni

Sistem Drive Thru, Rutan Kls 1 Depok Buka Layanan Penitipan Makanan Khas Lebaran

Yeni

Moeldoko Berkunjung Ke Sungai Ciliwung, Ajak Warga Tanam Cabai

Yeni