PERISTIWA

BMKG Ingatkan Lagi Potensi Gempa Megathrust 8,7 di Pantai Selatan Jawa

JAKARTA, SJNews.com,- Ancaman gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 8,7 dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Dwikorita meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi skenario terburuk.

“Dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 m di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempa bumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut,” kata Dwikorita, dilansir dalam keterangan resmi Senin (01/8/2022).

Namun perihal kapan waktunya terjadi, kata dia, hal tersebut belum dapat diketahui, mengingat hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Dwikorita menyebut, prakiraan skenario terburuk itu bukanlah ramalan, namun merupakan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan. Perhitungan skenario terburuk tersebut, lanjut Dwikorita menjadi pijakan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi, paparnya.

Sehingga, jika terjadi gempa bumi dan tsunami sewaktu-waktu, diharapkan pemerintah dan masyarakat sudah siap dan tahu apa-apa saja yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan.

BACA JUGA :   Ungkap Pencabulan Terhadap Penyandang Disabilitas Wartawan Dikeroyok

Termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang

Apalagi, kata Dwikorita, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya.

Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan multi pihak terkait. Nantinya kolaborasi antar lembaga tersebut akan rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami.

Pasalnya hal itu sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana

Dwikorita menyebut selain pemerintah, keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun. Yakni dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas.

Mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami.

Dimana tentunya pihak swasta atau industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut. (Bar)

baca juga

Polda Metro Jaya, Besok Cek TKP, ” Ada Kuburan’ Beras Bansos di Depok”

Yeni

Ciduk 28 Anggota Geng Motor di Tangerang, Polisi Sita Sajam dan Bom Molotov

Yeni

Gempa Bumi M 5,8 Guncang Sukabumi, Tak Menimbulkan Tsunami

Yeni