JAKARTA, SJNews.com,- Ancaman gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 8,7 dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang
Apalagi, kata Dwikorita, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya.
Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan multi pihak terkait. Nantinya kolaborasi antar lembaga tersebut akan rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami.
Pasalnya hal itu sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana
Dwikorita menyebut selain pemerintah, keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun. Yakni dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas.
Mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami.
Dimana tentunya pihak swasta atau industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut. (Bar)