ORGANISASI

SWI Depok Gelar Seminar Nasional, Penanganan Kekerasan Terhadap Anak, Harus Ada Kolaborasi Dari Semua Elemen

DEPOK, SJNews.com,- Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) Kota Depok menggelar Seminar Nasional Pemenuhan Hak & Perlindungan Anak, Sebagai Kota Layak Anak berlangsung di Balai Rakyat, Jl, Bangau Beji, Kamis (17/11/22).

Hadir dalam Seminar Nasional tersebut, Komisioner KPAI Retno, Listiaeti, Walikota Depok di wakili Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan sosial Sri Utomo, Kanit PPA, iptu Indra WP, Dinas Pendidikan Kota Depok di wakili oleh UPT PAUD Eni, P,rihatini, Kasat Sat Pol PP Depok, Sejretarus Umum SWI Heri Budiman, ketua SWI Kita Depok Dindin Syahrifudin, Benny Gerungan ketua PWO IN Kota Depok, Anis Muriany ketua IPJI Kota Depok, Redaktur Depok ID, forward Tuhari, Humas DPRD Kota Depok, Fajar Sirait, serta para undangan.

Dalam sambutan Sri Utomo Asisten Pemerintahan dan Kesra Sosial Pemkot Depok sekaligus membuka acara seminar yang di prakarsai Sekber Wartawan Indonesia (SWI) mendapat apresisasi.

Penanganan kekerasan anak sudah tertuang dalam undang-undang. Ada 4 elemen yakni, pertama pemerintah, ke dua, masyarakat, ke tiga adalah dunia usaha dan yang ke empat yaitu, media, yang artinya kita semua terlibat di dalamnya, karena kangan sampai anak trauma akibat tidak mendapat perlindungan dari orang tuanya. baik di rumah tangga maupun di luar rumah serta di sekolah. Sebab, kekerasan anak adalah tanggung jawab kita semua kata Sri Utama.

Dijelaskannya, bahwa program soal pembinaan dan sosialisasi kekerasan anak banyak sekali, tapi untuk detailnya memang harus pada dinas yang terkait, imbuhnya. Dalam hal ini, Pemerintah sudah berjuang sedemikian rupa, meski ada kekurangan itu sudah pasti, namun kalau sudah sempurna pasti Depok menjadi menjadi kota layak anak, kita juga sedang menuju ke sana, ucapnya.

Mengenai kekurangan itulah yang akan kita berikan, karena banyak hal yang harus di perbaiki, mungkin secara detailnya adalah dinas terkait tahu

Ia juga menepis soal tidak adanya sarana tempat anak bermain, kita akui bahwa belum sempurna belum menjadi kota layak anak, oleh karena itu, kita masih dalam proses jenjang ke tingkatan.

” kalau teknisnya saya enggak begitu tahu, tapi Intinya dengan posisi dari mulai Pratama,Madya sampai Nindya yang kita berikan dan itu akan dinilai, pemerintah juga terus meng evaluasi terkait kekerasan terhadap anak, baik di sekolah maupun di luar rumah. Sebaiknya media jangan langsung tampilkan wajah dan alamatnya korban, sebab ini berkaitan nama baik keluarga.

Untuk itu kata Sri Utomo, acara seminar ini harus sering dilakukan oleh media, “ini tugas kita bersama sesuai dengan undang-undang”.

Acara seminar di pimpin oleh ketua panpel Novi Budianti dalam sambutannya di wakili oleh Izmiati mengucapkan terimakasih atas dukungan serta kehadiran para peserta undangan seminra, ucapnya.

Sambutan Heri Budiman Sekretaris Umum DPP SWI menyampaikan sejatinya anak itu identik dengan tersedianya sarana permainan, namun di kota Drpok masih minim fasilitas tersebut.

Sehingga ungkap Heri, Depok belum layak di jadikan kota layak anak, karena dasar kota layak anak tersebut harus ada kajian ilmiahnya.dan hatus ada tim umtuk pendeteksian dini terhadap gejala kekerasan terhadap anak, termasuk pendampingan dari psikologi, terangnya.

BACA JUGA :   Balwan Pemkot Depok Siap Menggelar HPN 2023

Senada disampaikan ketua SWI kota Depok Dindin Syahrifudin bahwa Depok sebagai Kota layak masih jauh api dari panggangnya, katena, secara khusus, anak itu adalah aset yang perlu perhatian dari pemerintah selaku pegang ke bijakan, tandasnya.

Seminar di pandu oleh Putra Gara menampilkan 3 Narasumber dari Komisioner KPAI, Kabud PAUD Disdik Kota Depok dan Kanit PPA Iptu Indra WP dari Pokres Metro Depok.

Dikatakan Komisioner KPAI Retno Listyarti,M.Si saat diwawancarai awak media ini mengatakan,”Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI , Nadiem Makarim mengakui, bahwa di-pendidikan ada tiga dosa besar yang sering terjadi terhadap anak diantaranya adalah soal perundungan, kekerasan sexual,dan intoleransi,

Nyatanya imbuh Retno, memang ada disekolah, contohnya di Depok beberapa kasus intoleransi juga muncul, misalnya terkait pemilihan ketua OSIS, ujarnya.

“Kalau kita komitmen perlindungan anak, kita bisa membangun sistem pencegahan yang baik, kita punya lembaga pengawas seperti KPAD Satgas perlindungan anak perintah Mendikbud No.82/2015 untuk di Sekolah Negeri diperintahkan membangun sistem pencegahan dan penanganan”.

Masih banyak sekolah di Depok belum membentuk Satgas perlindungan anak, alhasil Permendikbud No.82/2005 implementasinya masih belum optimal.

Retni juga menyunggung soal SDN Pondok Cina ! yang viral di media medsos, saya hanya baca di berita dari teman-media, informasinya Pemerintah kota Depok akan mendirikan mesjid raya di lokasi sekolah berdasarkan kebutuhan ditengah kota, kemudian SD nya di recroping, Kalau di DKI Jakarta , sudah lebih dari 100 SD di recroping, karena muridnya sedikit, sebab gak efektif,sehingga digabung, lalu gedung lama yang ditinggal tersebut, dibangun menambah gedung SMPN atau SMAKN yang dibutuhkan atau ditambahin,saya tidak tahu apa di Pondok Cina sudah ada belum SMPN atau SMAKN atau ” apakah yang mau sholat disitu, katanya tidak ada mesjid dia bisa sholat dulu ditempat yang berbeda itu lebih mendesak dari kebutuhan sarana pendidikan anak-anak kita., Mungkin pemerintah sudah kelebihan SMPN atau SMAKN di Depok, besok kami akan cari tanyakan kepada murid kelas 5 dan 6 untuk menanyakan terkait pemindahan ini,”jelas Retno.

Kadisdik Kota Depok di wakili oleh kabid Paud, Eni mengatakan, KKS dan SKT soal angka kekerasan anak, kami selalu melakukan evaluasi terkait proses belajar dan mengajar, karena ini adalah PR dan kami bersama seluruh OPD harus bersinergi untuk berbuat lebih baik, ucapanya.

Soal penanganan serta pendampingan terhadap anak korban kekerasan, apakah korban harus pakai visum, Iptu Indra WP Kanit PPA Polres Metro Depok, berkaitan dengan kekerasan terhadap anak dan kita bekerjasama dengan psikologi, juga ada P2A nya.

Dari Angka 36 kasus kekerasan tahun 2021 – 2022, itu adalah data dari akumulatif yang kami kumpulkan. pungkasnya. (Bg)

baca juga

Pengukuhan Prabowo Mania 08 Kota Depok Dibanjiri Ribuan Relawan

Yeni

Lolos ke Semifinal Piala AFF 202, Timnas Indonesia Menang 2-1 atas Filipina, Bertemu Juara Group B

Yeni

Kecamatan Cilodong Gelar Giat Sosialisasi Fungsi FKDM Tentang Pendeteksian Dini

Yeni