SJNews.- Kementerian Pertanian (Kementan) siap bantu permodalan untuk kelompok petani melalui program Perkreditan pertanian.
Sebenarnya yang hadir di acara undangan Sekber Wartawan (SWI) tebar benih ikan dan penyerahan bibit pohon buah di situ Cilodong adalah ibu Doktor Indah Megawati, namun beliau ada acara mendampingi menteri kata Rizky Hermawan bidang pembiayaan di Kementan RI kepada wartawan usai memberi sambutannya di Situ Cilodong, Kamis (29/2/24).
Puncak acara rangkaian peringatan HPN 2024 kota Depok sebenarnya yang hadir ibu Doktor indah Megawati namun yang dapat disposisi saya untuk hadir di acara ini. Sebelumnya Rizki menanyakan kepada peserta ibu- ibu, berapa harga beras dan di jawab mahal.
Mengenai info harga beras itu tupoksinya di Kementerian Perdagangan, kalau di Kementerian Pertanian fungsinya hanya menanam padi atau berkontribusi.
Rizky melihat kota Depok, tidak punya lahan sawah, kalaupun ada hanya beberapa persen.Tadi saya tanyakan ke LPM, mereka jawab lahan yang bisa digunakan hanya fasos/fasum paling banyak100 – 200 meter saja yang bisa digunakan.
Saya mendorong kota Depok dengan program Kementan yaitu program kolaborasi, Holtikultura atau budidaya tanaman kebun bersama petani, tentunya petani yang terdaftar di Kementan atau petani di wilayah penyangga, seperti daerah Sukabumi, Banten yang berdekatan dengan kota Depok, Jawa Barat. Hal itu adalah upaya untuk ketahanan pangan, soal kesediaan atau kesiapan itu tugas Pemkot Depok, sebutnya.
Saran saya tentang program kolaborasi, kami bisa mefasilitasi atau semisalnya Pemkot minta data petani, kami siap membantu, ucap Rizky
Kami punya dirjen pertanian, misalnya dirjen ananganan pangan, penyedia benih jagung, juga benih holtikultura bibitnya kami punya untuk di bagi- bagikan aka tetapi, apa saja yang di butuhkan kota Depok, kalau hanya bibit cabai tentu tidak cukup untuk ketahanan pangan, karena bukan hanya cabai.saja, tapi bahan pokok untuk makanan yang lainnya juga di butukan.
Rizki mengibaratkan, kalau kita makan beras, tentu berasnya harus dicari dari mana berasnya, inilah yang dijadikan program kami dikementan dan saya siap di ajak diskusi tentang hal ini, tutur Rizky.
Petani harus punya kelompok, minimal anggotanya lebih dari 3 hngga10 orang dan sudah terdaftar di simultan, kami ada datanya, tentu kelompok petani yang sudah terdaftar di PPL pada wilayahnya masing – masing.
Tupoksi kementan bidang pembiayaan hanya mefasilitasi petani dan program ini sudah ada sejak tahun 2020, jadi kami punya program pembiayaan untuk petani, tersebut tandas Rizky.
Misalnya ada petani yang ingin budidaya tanaman kebun dari hilir dan hasilnya mau diolah sumber penghasilannya, pembiayaannya itu bisa dari per bank kan, yang jelas bantuan perkreditan bukan dari dana hiba, kalau hiba itu pemberian tanpa jaminan, anggaran ini merupakan pinjaman
Kredit kelompok petani, kalau ada yang mau pinjam dana, datanya tentunya kami yang menyerahkan ke bank, nanti di proses sesuai kelengkapan datanya, yang eksekutor di bank.
Rizki juga mengingatkan bahwa uang yang diberi pinjaman bukan dari Kementan, kita hanya regulasinya, hanya mendorong warga petani untuk modal, yang ingin menanam pohon buah namun petani tersebut butuh uang atau modal, itu bisa diajukan pinjaman di sektor pertanian, pinjamannya sesuai dengan bunga yang sangat rendah, pungkasnya. (Bg)