PARLEMEN

Igun Sumarno Anggota Komisi D DPRD Depok, Sekolah Negri/Swasta Sama Saja

Suara Jabar News, Com, (Depok),- Mutu pendidikan harus ditingkatkan Kualitasnya.katanya Igun Sumarno anggota DPRD Kota Depok Komisi D saat menjadi naradumber acara Forum Renja Dinas Pendidikan kota Depok di Baleka II, Jln, Margonda Raya, Rabu (12/3/2025).

Igun jelaskan soal sarana untuk penambahan sekolah negeri baru di kota Depok saat ini sudah sulit mencari lahannya, apalagi kondisi SD sekarang ini sudah disesaki oleh berbagai bangunan sebelahnya saja sudah terbangun ruko, belum lagi parkir untuk para orang tua siswa mengantar anaknya sekolah, jangankan mobil motor saja dititip di mana-mana, belum lagi tenaga pendidiknya.

Coba, pernah enggak kita ke sekolah-sekolah ke sekolah SD, SMP Negeri bertanya, berapa jumlah pegawai yang sudah ASN yang sudah di P3K pegawai dan honor guru nya, ini jadi masalah kita, jangankan sekolah yang baru, membangun sekolah yang sudah ada saja sulit mencapai angka 90% untuk guru sekolah negeri.

Kalau kita harus membuka sekolah baru, saya khawatir akan terjadi guru alih profesi lagi, akhirnya kita mengambil kepala sekolah yang sudah berjalan. Akhirnya sekolah yang sudah kerja itu berkurang.

Apalagi undang-undang kita diamanahkan membuat sekolah, saya melihat di kota Depok rombongan sekolah SMP masih ada 40 orang, sementara idealnya 32 sampai 36, namun itu dipaksakan karena ada titip menitip siswa untuk masuk sekolah padahal sekolah tersebut sudah enggak bisa menampung di sekolah negeri.

BACA JUGA :   Gubernur Jabar, Melantik 370 ASN Jabatan Fungsional

Semestinya sekolah di kota Depok di korelasikan dengan jumlah populasi penduduk, kita sih dari dewan kemarin pada saat kerja membahas hal pembangunan sekolah negeri baru sementara dipertimbangkan dulu, lebih baik ke sekolah swastaapa lagi menjelang PPDB, kualitas sekolah negeri maupun swasta itu sama, tergantung manusianya.

“Jangan sampai ada sekolah yang seperti hidup segan, matipun tak tak bisa, juga jangan sampai lebih banyak pengajarnya dari pada jumlah siswa.

Mengenai SMA ditarik ke Depok, itu harus disesuaikan dengan daerah seperti apa karakteristiknya

Soal pengelolaan SMK dan SD, SMP untuk sekolah disabilitas, kita sudah bahas di Bandung, saat itu semua guru dan psikologis diundang, namun perlu dievaluasi

Jadi bukan berarti harus dibawa ke Depok semua dikelola, tapi kita kerja sama bagaimana pemerintah Depok bisa ikut campur bersama-sama menangani SMP. Saya berharap mutu pendidikan itu berkualitas, ujarnya

Igun Sumarno menerangkan bahwa program di SMK itu kurang lebih ada 60 jurusan, salah satunya tentang Indonesia Wonderfood, ternyata dikembangkan kedalam kurikulum SMK. (Bg)

baca juga

Tak Cukup Minta Maaf, Pertamina Wajib Ganti Rugi Konsumen

Yeni

DPRD Kabupaten Lampung Utara Gelar Rapat Paripurna LKPJ TA, 2021 Bupati

Yeni

DPRD Kota Depok Sahkan Perda Kepemudaan

Yeni